Lingkungan yang moist atau lembab, merupakan kunci utama untuk menjaga sel-sel pada tubuh manusia untuk hidup dan berfungsi secara baik. Seperti kita ketahui konsep penyembuhan luka dalam kondisi lembab secara gamblang dijelaskan oleh George Winter pada tahun 1962 dimana proses epitealisasi yang lebih cepat terjadi pada kondisi luka yang lembab. Dalam penelitiannya saat itu dikatakan bahwa dalam lingkunagn yang lembab, sel akan cepat bergerak dalam menutup luka, dibandingkan jika sel berada dalam lingkungan kering. Selain itu dalam lingkungan luka yang lembab temperature lebih terjaga dan mengurangi kemungkinan risiko infeksi dan terjadinya jaringan parut dimasa yang akan datang.
Oleh sebab itu pemilihan dressing yang tepat untuk menutup luka menjadi pertimbangan penting bagi para praktisi kesehatan dunia. Dressing semi oklusif, dapat menjaga kelembaban dan tidak menempel pada luka. Dressing ini juga dapat mengoptimalkan proses penyembuhan luka secara lebih baik. “Ini juga kenapa saya memilih Polymem® silver sebagai dressing yang saya gunakan setelah tindakan khitan menggunakan stapler di Rumah Sunatan Cibubur beberapa waktu lalu,” jelas dr. Fikri Budimansyah.
Dalam sebuah penelitian pada pria berusia 18 tahun, di Ghana, Afrika. Yang mengalami kecelakaan dengan jari yang terluka, terkena pisau dengan luka yang cukup dalam. Meski telah diberi antibiotic dan kassa steril. Luka yang dialami tidak kunjung sembuh. Menurut dr. Rawlings, yang menangani pasien saat itu, penggunaan kassa dan salep antibiotic malah menyebabkan dimaserasi dan luka menjadi kering. Sehingga kondisi pasien tidak kunjung sembuh.
Setelah dilakukan pembersihan luka kembali, dan kemudian di tutup menggunakan Polymem® silver. Kondisi luka pasien menjadi lebih baik pada hari kedua, terutama jika dilihat dari kelembabannya. Selain itu Polymem® silver diketahui mampu mencegah terjadinya peradangan yang diketahui dapat mengganggu proses penyembuhan luka. Nyeri juga berkurang, karena bahan Polymem® silver tidak menempel pada luka sehingga tidak terjadi gesekan dan kesulitan pengantian dressing.
Polymem® silver juga diketahui bersifat hidrofilik sehingga mampu menarik cairan tubuh. “Saat pengantian perban dilakukan seperti pada luka khitan, dokter tidak perlu lagi membersihkan luka secara manual karena Polymem® silver memiliki teknologi built-in wound cleanser. Sehingga sangat-sangat memudahkan praktisi khitan,” pungkas dr. Fikri.