Saat ini teknologi needle free injection atau di masyarakat awam dikenal dengan teknologi suntikan tanpa jarum semakin banyak diminati. Meski sesungguhnya teknologi ini sudah lama ada di dunia medis, namun baru popular di Indonesia beberapa tahun belakangan.
Saat hadir kali pertama di Indonesia pada tahun 2002. Teknologi free needle injection digunakan untuk keperluan pelangsingan, oleh dokter-dokter kecantikan. Dari sini teknologi terus berkembang dan digunakan oleh para dokter gigi untuk keperluan anastesi di gusi.
Baru belakangan popular digunakan oleh dokter umum untuk keperluan anastesi pada proses khitan atau sunat. Benar memang, ini membawa respon yang baik terutama pada anak dan juga orang tua yang hendak menyunatkan anaknya. Karena sebagian besar anak takut akan penggunaan jarum suntik.
Yang berbeda antara comfort-in dengan tenologi free needle injection lain adalah pilihan tekanan (psi – pounds per square inch) yang berbeda-beda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokter. Traditional jet injector yang sama memanfaatkan kekuatan pegas umumnya memiliki tekanan antara 1400 – 1800 psi tergantung merk. Semantara pada comfort-in normal tekanan mencapai 4150 psi. Seperti diketahui comfort-n memiliki 3 perbedaan tekanan penggunaan yaitu;
Normal – Tipe ini baik digunakan pada pasien dengan jaringan lemak yang tebal atau pada area tubuh yang membutuhkan tekanan neddle free injection seperti di daerah paha atau perut. Sebagai contoh untuk mereka penderita diabetes mellitus yang akan menyuntikan insulin. Dengan tekanan terukur adalah 4150 psi.
Medium – Tipe ini disarankan pada pasien dengan jaringan lemak yang lebih tipis, atau untuk area tubuh yang memiliki lemak lebih tipis seperti pada tangan, kaki dan penis. Dengan tekanan terukur 2905 psi.
Soft – Tipe ini sangat cocok digunakan utuk para dokter gigi, sebagai sarana anastesi gusi. Karena tekanannya yang rendah produk ini juga sangat baik digunakan untuk prosedur medis pada bayi dan anak-anak, untuk berbagai keperluan. Dengan tekanan terukur 1245 psi.
Comfort-in akan menghantarkan preparat obat ke tubuh pasien dengan kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan cairan dalam nozzle masuk ke tubuh hanya dalam waktu kurang dari 1/3 detik.