Lebih dari 50% pasien yang datang ke klinik nyeri dengan keluhan nyeri leher merupakan penderita cervical facet joints. Terapi radiofrekuensi (RF) ablasi pada medial branch yang mempersarafi sendi facet merupakan salah satu pilihan terapi yang ada saat ini.
Maarten van Eerd seorang anastesiolog asal Belanda dan kawan-kawan pada tahun 2013 lalu mencoba mengevaluasi efek terapeutik dan durasi radiofrekuensi, menggunakan pendekatan posterior-lateral tunggal pada pasien nyeri sendi facet ruas tulang servikal. Dr. Maarten dalam penelitiannya tersebut mengikut sertakan sekitar 65 pasien. Efek terapeutik dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Patients Global Impression of Change (PGIC) dan kurva Kaplan-Meier digunakan untuk mengukur efek terapeutik jangka panjang.
Hasilnya, sebanyak 50,8% pasien menunjukan adanya perubahan status nyeri yang signifikan paska terapi, dan pada follow-up 3 tahun, sebanyak 30% pasien masih menunjukan adanya pengurangan rasa nyeri dari sebelum dilakukan terapi radiofrekuensi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, terapi radiofrekuensi pada kasus nyeri sendi facet servikal, menggunakan pendekatan posterior-lateral tunggal merupakan salah satu teknik intervensi nyeri yang menjanjikan pada pasien nyeri leher terutama yang disebabkan degenerasi sendi facet.