Orchialgia atau yang dikenal sebagai nyeri testis kronis merupakan kondisi kesehatan dimana testis mengalami nyeri intermiten atau konstan berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Kondisi ini tentunya sangat mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Dapat terjadi pada anak-anak hingga dewasa. Dari beberapa literature yang ada, ochialgia dapat terjadi akibat adanya infeksi, trauma, peradangan atau pasca tindakan operasi (vasektomi, perbaikan hernia). Nyeri yang dirasakan pasien bisa hanya terasa di bagian skrotum meski sesungguhnya pusat nyeri bisa terjadi di tempat lain, seperti karena adanya batu ginjal, gangguan pada saraf-saraf tulang belakang baik karena inflmasi atau saraf terjepit.
Ultrasound merupakan salah satu modalitas yang banyak digunakan di klinik/ rumah sakit untuk membantu melakukan intervensi pada kondisi nyeri kronis. Teknologi ini memungkinkan seorang dokter melihat secara real time struktur jaringan, sehingga dapat memilah mana kondisi yang normal atau tidak normal untuk selanjutnya dilakukan intervensi. Sekaligus sebagai paduan untuk menempatkan jarum atau obat.
Abdullah Sulieman Terkawi seorang dokter anastesiologi dari Univeritas Of Virginia, Amerika Serikat, pada tahun 2014 melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat radiofrekuensi ablasi dengan panduan ultrasound pada kasus orchialgia kronis yang tidak diketahui penyebabnya. Pasien anak laki-laki berusia 17 tahun dengan diagnosis intractable idiopathic chronic orchialgia. Pasien sebelumnya telah mendapatkan terapi farmakologi berupa (NSAID dan Pregabalin). Saat ditanya mengenai ambang nyeri yang dialami skor nyerinya 10 dari 10. Yang berlangsung selama berjam-jam dan terjadi rata-rata 1 kali dalam sebulan. Saat ditaya sejak kapan kondisi ini terjadi, pasien mengatakan sudah megalaminya hamper 6 tahun, namun dalam 2 tahun belakangan kondisi nyerinya bertambah parah. Satu-satunya pemicu yang dapat diketahui adalah cuaca dingin. Paska terjadinya serangan pasien mengeluh terjadi masalah pada frekuensi buang air kecilnya. Meski demikian pasien tidak mengeluh adanya impotensi karena masih dapat mempertahankan ereksinya. Dari riwayat medis sebelumnya tidak terdapat adanya trauma, infeksi atau kondisi kesehatan lain yang menjadi penyebab kondisi ini.
Terapi
Sebelum tindakan radiofrekuensi dilakukan, pasien ditempatkan di meja tindakan dalam posisi tubuh telentang, kemudian dilakukan tindakan aseptic dan anastesi local diantara fasia interna dan cremaster menggunakan jarum 22-gauge (teknik in-plane) menggunakan 20 mg metil prednisolone dan 5 mL bupivakain 2,5% secara bilateral. Dalam kasus ini tindakan radiofrekuensi dilakukan menggunakan generator RF NeuroTherm NT 1100, USA.
Follow up setelah 7 bulan, pasien menunjukan perbaikan yang luar biasa. Dimana efek analgesi yang didapat dari radiofrekeunsi ini sangat memuaskan dengan Visual Analog Score 0/10, baik saat beristirahat, ketika bermain sepak bola, dan saat melakukan masturbasi (yang tidak dapat dilakukan sebelumnya). Paska terapi radiofrekuensi, pasien tidak pernah mengkonsumsi obat analgesi apapun, tanpa adanya komplikasi yang ditakutkan seperti atrofi testis, hingga masalah seksual.
Referensi :
1. Kalisvaart JF, Broecker B, Cerwinka WH, Cuda S, Elmore J, Kaye J, et al. Pediatric chronic orchalgia. J Pediatr Urol. 2012;8:421–5. [PubMed: 22056309]
2. Terkawi AS, Karakitsos D, El-Barbary M, Blaivas M, Durieux ME. Ultrasound for the Anesthesiologists: Present and Future. ScientificWorldJournal. 2013:683–685.[PMCID: PMC3856172]
3. Wipfli M, Birkhauser F, Luyet C, Greif R, Thalmann G, Eichenberger U. Ultrasound-guided spermatic cord block for scrotal surgery. Br J Anaesth. 2011;106:255–9.[PubMed: 21068049]
4. Peng PW, Tumber PS. Ultrasound-guided interventional procedures for patients with chronic pelvic pain: A description of techniques and review of literature. Pain Physician. 2008;11:215–24. [PubMed: 18354713]
5. Singh V, Sinha RJ. Idiopathic chronic orchialgia: A frustrating issue for the clinician and the patient. Indian J Surg. 2008;70:107–10. [PMCID: PMC3452455][PubMed: 23133036]
6. Levine L. Chronic orchialgia: Evaluation and discussion of treatment options. Ther Adv Urol. 2010;2:209–14. [PMCID: PMC3126083] [PubMed: 21789076]
7. Snell RS. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2000. Clinical Anatomy for Medical Students.
8. Liu WC, Chen TH, Shyu JF, Chen CH, Shih C, Wang JJ, et al. Applied anatomy of the genital branch of the genitofemoral nerve in open inguinal herniorrhaphy. Eur J Surg. 2002;168:145–9. [PubMed: 12182238]
9. Basal S, Ergin A, Yildirim I, Goktas S, Atim A, Sizlan A, et al. A novel treatment of chronic orchialgia. J Androl. 2012;33:22–6. [PubMed: 21436311]
10. Tu XA, Gao Y, Zhang YD, Zhuang JT, Zhao JQ, Zhao LY, et al. Microsurgical denervation of the spermatic cord for treatment of idiopathic chronic orchialgia. Chin Med J (Engl) 2012;125:2784–6. [PubMed: 22931995]
11. Oliveira RG, Camara C, Alves Jde M, Coelho RF, Lucon AM, Srougi M. Microsurgical testicular denervation for the treatment of chronic testicular pain initial results. Clinics (Sao Paulo) 2009;64:393–6. [PMCID: PMC2694241] [PubMed: 19488603]
12. Rosendal F, Moir L, de Pennington N, Green AL, Aziz TZ. Successful treatment of testicular pain with peripheral nerve stimulation of the cutaneous branch of the ilioinguinal and genital branch of the genitofemoral nerves. Neuromodulation. 2013;16:121–4. [PubMed: 22257117]
13. McJunkin TL, Wuollet AL, Lynch PJ. Sacral nerve stimulation as a treatment modality for intractable neuropathic testicular pain. Pain Physician. 2009;12:991–5.[PubMed: 19935985]
14. Campos NA, Chiles JH, Plunkett AR. Ultrasound-guided cryoablation of genitofemoral nerve for chronic inguinal pain. Pain Physician. 2009;12:997–1000.[PubMed: 19935984]
15. Kastler A, Aubry S, Piccand V, Hadjidekov G, Tiberghien F, Kastler B. Radiofrequency neurolysis versus local nerve infiltration in 42 patients with refractory chronic inguinal neuralgia. Pain Physician. 2012;15:237–44. [PubMed: 22622908]
16. Hata J, DeSilva C, Leung D, Betesh N, Luo DZ, Dawodu S, et al. Pulsed radiofrequency current in the treatment of pain. Crit Rev Phys Rehabil Med. 2011;23:213–40.